Ini Penyebab Arema FC Takluk dari PSIS di Liga 1 BRI Sepakbola Indonesia

Ini Penyebab Arema FC Takluk dari PSIS di Liga 1 BRI Sepakbola Indonesia

Salah satu klub sepakbola Indonesia yaitu Arema FC harus menerima kekalahan dari PSIS Semarang saat bertanding di BRI Liga 1. Laga ini berlangsung pada Sabtu, 21 Januari 2023 dan berakhir dengan skor tipis yaitu 1-0.

Gol tersebut terjadi di kandang PSIS Semarang, tepatnya di Stadion Jatidiri. Sayangnya, Arema FC tidak mampu mengalahkan atau menyamakan skor dengan lawannya. Kekalahan ini pun menambah penderitaan Arema karena sebelumnya telah kalah 2 kali di penghujung putaran pertama BRI Liga 1.

Penyebab Arema FC Kalah dari PSIS di Liga 1 BRI Sepakbola Indonesia

Pemain PSIS, Riyan Ardiansyah adalah pencetak gol tunggal yang mampu mengantarkan klubnya sebagai pemenang. Dari segi permainan, sebenarnya penampilan Arema terlihat lebih dominan, terutama dalam ball possession.

Berdasarkan data statistik, Arema FC menguasai 64% ball possession dan bermain seperti tuan rumah. Evan Dimas dan pemain lain tidak dapat memainkan tempo dengan baik. Umpan satu dua sering ditunjukkan. Akan tetapi, semua itu belum mampu membuat Arema menjadi pemenang.

Pada leg pertama Piala Presiden 2022, Arema FC bertanding melawan Borneo FC di Stadion Kanjuruhan, Malang.  Laga tersebut terjadi pada hari Kamis, 14 Juli 2022 yang membawa Arema FC ke dalam kemenangan akibat gol dari Abel Camara.

  • Membuang Peluang Emas

Membuang Peluang Emas

Arema FC bisa unggul di babak pertama, karena dua penyerangnya mendapatkan peluang emas dan berkesempatan untuk melakukan tendangan on target. Hal ini terlihat pada Dedik Setiawan yang sudah dengan posisi berhadapan dengan kiper PSIS.

Selain itu, juga ada tendangan dari luar kotak penalti oleh Carlos Fortes. Namun, kedua tendangan tersebut masih mampu diselamatkan oleh Adi Satryo sebagai kiper PSIS. Seandainya Dedik dan Fortes bersikap lebih tenang, mungkin situasi di lapangan akan menjadi berbeda.

Jika demikian, Arema FC bisa tampil lebih percaya diri dengan gol. Akan tetapi, kesempatan emas itu harus berakhir dengan sia-sia. Keadaan seperti ini bukan pertama kali dialami oleh Arema. Sebelumnya, saat melawan Bhayangkara FC dan Madura United juga terjadi hal yang sama.

Arema gagal mencetak gol meskipun mendapatkan peluang emas. Sebagai pelatih, Javier Roca tidak pernah lupa untuk memberikan program finishing touch kepada seluruh pemain saat menjalani lain. Sayangnya, keberuntungan belum berpihak pada Arema FC.

  • Komposisi Pemain Tidak Berubah

Komposisi Pemain Tidak Berubah

Arema FC memiliki pemain yang baru didatangkan dari tim Laga 2 dan 3. Akan tetapi, semuanya tidak bergabung dalam line up pertandingan. Untuk itu, Ahmad Bustomi dan pemain lainnya hanya dibawa dalam away untuk jadi penonton di tribun.

Selama pertandingan, Arema FC tidak penyegaran atau perubahan komposisi pemain pada putaran kedua. Akibatnya, pola permainan mereka jadi mudah untuk ditebak. Beda halnya dengan PSIS, mereka justru menciptakan pola permainan menjadi semakin sulit ditebak.

PSIS menurunkan beberapa pemain baru seperti Luthfi Kamal, Bayu Fiqri, Brandon Scheunemann dan lain-lain. Semua pemain tersebut terlihat memiliki semangat yang tinggi untuk memberikan bukti bahwa mereka layak menjadi juara.

  • Akurasi Umpan Terakhir Lemah

Akurasi Umpan Terakhir Lemah

Meskipun Arema FC lebih mendominasi permainan, tetapi mereka banyak kehilangan bola setiap melakukan umpan terakhir. Bahkan, terobosan maupun crossing yang dilakukan para pemain lebih sering dipatahkan oleh pemain belakang PSIS.

Akibatnya, para striker atau penyerang tidak memiliki banyak kesempatan. Abel Camara dan Dedik Setiawan hanya memiliki dua peluang emas pada babak pertama. Selain itu, barian depan Arema FC sangat minim memegang bola yang berpeluang menjadi gol.

Lini depan Arema harus menghadapi kuarter para pemain belakang lokal yang sudah diturunkan oleh PSIS. Brandon Scheunemann merupakan salah satu pemain debutan yang masih berusia 17 tahun yang mendapat promosi dari tim youth.

Meskipun demikian, Arema FC tetap belum mampu memanfaatkan celah yang ada di lini depan pertahanan PSIS tersebut. Akibatnya, salah satu klub favorit sepakbola Indonesia itu harus berusaha lebih keras saat akan bertanding melawan tim-tim lainnya.

Tanggapan PSIS Semarang Atas Kemenangannya

Tanggapan PSIS Semarang Atas Kemenangannya

Gol tunggal yang dicetak oleh Riyan Ardiansyah menjadi penentu kemenangan PSIS Semarang. Gol tersebut merupakan hasil assist umpan silang dari Carlos Fortes yang dimanfaatkan dengan baik oleh Riyan.

Atas kemenangan timnya, Caretaker PSIS, M Ridwan pun mengucapkan syukur yang sebanyak-banyaknya. Ia mengakui bahwa pertandingan melawan Arema FC cukup sulit. Seperti yang diketahui, tim yang dijuluki Singo Edan itu memiliki penguasaan bola yang sangat bagus.

Hal itu diungkapkan Ridwan melalui sesi wawancara setelah pertandingan berakhir. Ia menyebutkan bahwa pada babak pertama Arema FC sangat menguasai pertandingan. Namun, saat jeda, ia segera melakukan evaluasi kepada timnya demi bisa bersaing dengan Singo Edan.

Di sisi lain, Ridwan juga menjelaskan alasan pergantian salah satu pemainnya yaitu Taisei Marukawa karena terdapat cedera pada kaki. Setelah pelatih mengetahui kondisi pemain yang bernomor punggung 7 itu, ia memutuskan untuk melakukan pergantian pemain.

Ridwan tidak ingin mengambil risiko apalagi memaksa Taisei untuk melanjutkan permainan. Sementara itu, pencetak gol Riyan Ardiansyah sebagai perwakilan dari pemain PSIS juga mengungkapkan hal yang sama dengan pelatihnya.

Riyan mengakui bahwa ia dan teman-temannya mengalami kesulitan pada pertandingan kali ini. Akan tetapi, dengan semua instruksi dari pelatih dan kerja sama tim yang bagus, PSIS akhirnya bisa memenangkan pertandingan.

Atas kemenangannya tersebut, PSIS Semarang berada di peringkat 8 untuk klasemen sementara di BRI Liga 1 2022/2023. Untuk pertandingan selanjutnya, yaitu pada hari Kamis, 26 Januari 2023, klub ini akan bertandang ke Barito FC.

Salah satu klub sepakbola Indonesia yaitu Arema FC harus menerima kekalahan dari PSIS Semarang saat bertanding di BRI Liga 1 dengan skor 1-0. Ada 3 hal yang menyebabkan kekalahan tersebut yaitu membuang peluang emas, tidak ada perubahan komposisi, dan akurasi umpan lemah.